Akulah Gembala yang Baik


Mempelai Bunda dukacita.

Peristiwa pahit, jatuh dan keputusasaan dalam berkeluarga pasti pernah dialami/terjadi.... Hanya kadarnya serta dari sudut yang berbeda tidak ada manusia yang sempurna maka ada kemungkinan besar demikian dalam kehidup perkawinan.... 
Apakah dengan peristiwa itu kita harus berputus asa, diharapkan tentu tidak demikian walaupun terjadi kita tidak boleh Menyerah.... Atau yang lebih buruk Mengalahkan n Menyalahkan Tuhan.

Belajarlah dan Menimba dari kekuatan Nya.... Pengalaman pernah kami alami, puji Tuhan dalam kurun waktu tidak terlalu berlarut larut kami dapat keluar dari pelubangan itu.  Kami menyadari bahwa krisis itu karena terjadi diantara kami salah dalam memandang serta mekmanai peristiwa.... Kami berserah kepada Tuhan untuk memberi Kekuatan sebagai Gembala yang Baik, bukan mohon dimudahkan atau dielakan.... 
Menurut saya semua pemblajaran dalam kehidupan mengarungi bahtera keluarga harus mwlalui yang satu ini,.... 
Teringat akan sabda Tuhan,.... Berjaga jagalah dan berdoalah agar tidak jatuh dalam pencobaan.

Kami saat itu dapat keluar dengan memandang sekeliling kami, ternyata banyak lebih banyak orang yang tidak beruntung seperti kami dan jauh lebih menderita, tetapi raut wajah tidak menjukan kesulitan bahkan Wajah penuh Sukacita dan Kebahagiaan. 
Mereka tidak menunjukan kesulitan itu, demikian juga tutur kata tidak ada sedikitpun keluhan itu.... 
Dari melihat disekitar kami akhir, kami dapat mesyukuri bahwa badai itu bagian dari Pendewasakan iman kami masing2. Secara tidak langsung telah Memurnikan hidup keiman juga rohani kami dan terutama mematangkan janji pernikahan.... Dalam untung dan malang.

Langkah terbaik menurut saya mulai dari kerendahan hati, menerima dengan tulus segala kekurangan dan berjuang melakukan terbaik perbuatan kasih yang sederhana dengan perhatian penuh dalam cinta yang besar.... 
Kita harus mau untuk saling melayani, memaafkan n memberi harapan kepada pasangan kita, bahwa esok matahari akan bersinar walau saat ini mengalami gegelapan.... 
Mengampuni adalah fondasi dari Hkm. Kasihn demikian Komunikasi secara Keterbukaan harus selalu diusahakan, agar segala permasalah dapat dilihat dengan jernih dan bijaksana.

Ya, Allah engkaulah batu karang hidup kami.
Engkaulah sumber kekuatan kami.
Jangan biarkan kami terpisah dari padaMu.
Jangan pula kami menjauh dari padaMu.
Engkaulah, Allah maha mengetahui dan maha rahim, dalam KasihMu kami kuat.
Terjadilah menurut kehendakMu, bukan kehendak kami yang terjadi.
Karuniakanlah kiranya Roh KudusMu untuk menuntun kami.
Terpujilah Engkau untuk selama lamanya. Amin

Semoga berkenan🙏🏽

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebenaran Mutlak telah menjadi manusia dan hidup yaitu Kristus Yesus.

Semua akan indah pada waktunya

Mari kita mengenal lebih dekat St. Yusuf - Abdi yg Istimewa bagi yg mencintai Yesus dan Maria.